Dana Rp 82 Miliar untuk Bangun Terminal Terbuang Sia-sia
jpnn.com, BANJARMASIN - Dibangun dengan anggaran besar, Terminal Gambut Barakat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan terancam tak dipakai lagi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, letak terminal itu tidak tepat secara geografis.
''Saya akan bahas supaya jangan jadi bingung. Terminal tipe A itu sangat penting, tidak boleh jauh dari kota. Jadi, kita harus cari tempat lain,'' ujar Budi setelah menghadiri Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 di Gedung Sultan Suriansyah.
Apakah dengan statemen itu Menhub merekomendasikan untuk mencari lokasi pembangunan terminal baru yang tentu saja akan mengeluarkan biaya lagi? Padahal proyek untuk terminal itu sudah menghabiskan Rp 82 miliar.
''Akan kita evaluasi yang terbaik. Akan kita bahas bersama-sama dengan (pemerintah) tingkat satu,'' jawabnya.
Menurut Budi, meski pengelolaannya sudah diserahkan kepada pemerintah pusat, bangunan terminal itu perlu dilihat kembali. Apakah sudah representatif dan memenuhi syarat.
''Nanti kita lihat lagi apakah ini sudah final atau sudah bagus. Nanti saya review terakhir,'' jelasnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyatakan, pengelolaan Terminal Kilometer 17 Gambut Barakat menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Pembangunan terminal yang telah diselesaikan sejak 2010 dengan dana miliaran dinilai tidak strategis.
- Menko Airlangga Tawarkan Beragam Peluang Investasi Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di RI
- Pemda Nduga Belum Membayar Pekerjaan Proyek Infrastruktur yang Dikerjakan Kontraktor
- Waskita Karya Optimistis Menghadapi 2024
- Anies Sebut Membangun Infrastruktur Tanpa Pembangunan Manusia Bisa Mubazir
- Lawan Banjir, Malaysia Gelontorkan Rp 65 T untuk Proyek Infrastruktur
- Menteri Basuki Minta China Cek Kualitas Bandungan Indonesia