Dana Sewa Helikopter Lebih Besar dari Anggaran Kemiskinan
Kata dia, rasionalisasi kegiatan banyak dilakukan. Ada beberapa agenda organisasi perangkat daerah (OPD) yang dianggap tak perlu. Selanjutnya dialihkan untuk program NA-ASS.
"Termasuk untuk sewa helikopter. Ini kita anggap penting. Pemerintah harus selalu hadir untuk masyarakat. Termasuk saat bencana," bebernya.
Dengan menggunakan helikopter, aksesnya pun bisa lebih cepat. Jika ada daerah yang sulit ditembus dengan jalur darat, maka akses udara bisa ditempuh. Salah satu pilihannya dengan helikopter.
Makanya saat penyesuaian program, pihaknya menganggap kebutuhan akses udara dengan helikopter wajib diakomodasi.
Dia pun berpendapat, defisit yang ada bisa tertutupi dengan adanya rasionalisasi anggaran. Belum lagi soal pengembalian anggaran KPU. Tim, kata dia, menghitung bahwa dana yang kembali dari KPU Sulsel cukup besar.
"Potensinya bisa Rp90 miliar. Cukup besar, jadi ada anggaran yang bisa digunakan," beber mantan ketua KPU Sulsel itu.
Saat kampanye pun NA sengaja menggunakan helikopter. Alasannya, agar bisa menjangkau akses yang sulit, lewat darat. "Kehadiran pemerintah selalu dibutuhkan saat genting, apalagi bencana. Lagian kita tidak setiap saat menggunakan itu. Hanya untuk waktu tertentu saja," bebernya.
Ketua DPRD Sulsel, Moh Roem meminta Banggar menelaah program ini. Kata dia, mestinya pemprov bisa mengefisiensi dana, mengingat kondisi keuangan yang defisit.
Gubernur dan wagub Sulsel terpilih, Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman mengusulkan anggaran sewa helikopter.
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang