Dana Tak Cair, RSU Undata Kehabisan Stok Obat
Selasa, 21 September 2010 – 14:44 WIB
“Pantasan saja mereka (distributor, red) kecewa. Karena batas toleransinya sudah terlalu lewat,” ujar Rudi.
Utang yang menumpuk adalah pembayaran obat-obatan untuk pasien Jamkesmas. Namun kata Rudi, pihak distributor tidak melihat spesifik kelas pelayanan yang diberikan. Distributor hanya mencatat berdasarkan pesanan jenis obat. “Distributor tidak mau pusing itu utang dari Jamkesmas atau Askeskin atau tunai. Yang dia catat dibukunya itu adalah utang obat saja. Bukan utang obat dari pasien jenis apa,” keluhnya lagi.
Menumpuknya utang Undata pada distributor obat bukan karena ketidakmampuan membayar karena ketiadaan dana Jamkesmas. Namun sampai saat ini dana itu belum dapat dicairkan. Dana itu terpendam di kas Pemerintah Provinsi Sulteng diperkirakan berjumlah Rp7 miliar. Namun pihak Undata memang tidak bisa berbuat lebih. Karena kini, pencairan dana yang bersumber dari APBN itu harus melalui DPRD Provinsi.
Aturan itu berubah sejak BPK RI tidak membolehkan pengelolaan dana Jamkesmas, langsung oleh rumah sakit yang bersangkutan. “Kalau dulu tahun 2009 langsung rumah sakit yang kelola. Sekarang harus melalui DPRD baru bisa dicairkan,” ujar Rudi.
PALU - Layanan kesehatan untuk masyarakat Sulteng dan sekitarnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, bakal mengalami gangguan. Ini lantaran
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah