Danai Terorisme, Pria Australia Kirim Rp5 Miliar ke Indonesia
PENYELIDIKAN mengenai pendanaan kegiatan terorisme di Indonesia berhasil menguak pengiriman uang senilai $500.000 atau lebih dari Rp 5 miliar yang dikirimkan warga Australia ke Indonesia untuk mempersenjatai dan berlatih perang kelompok ekstrimis dan mendukung keluarga teroris.
Penyelidikan gabungan yang dilakukan penegak hukum Indonesia dan Australia mendapati pengiriman uang kontan untuk pendanaan kegiatan terorisme semakin meningkat dan dikirimkan oleh seorang pria di Australia yang dihanya diketahui lewat identitas huruf ‘L’.
Uang itu dikumpulkan dari berbagai donor di Australia – beberapa mungkin tidak menyadari kalau uang yang mereka donasikan akan digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme.
Keterangan rinci ini dibenarkan oleh Agus Santoso, Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Seseorang di Australia itu warga Australia biasa, bukan warga Indonesia yang tinggal di Australia dan Ia mengirimkan uang itu ke Indonesia,” katanya.
"Uang tersebut digunakan untuk merekrut orang, kedua mendanai pelatihan, ketiga membeli senjata dan keempat memberikan dukungan uang untuk menghidupi keluarga teroris yang telah tewas,” imbuh Agus.
Sekitar 200 warga Indonesia diyakini telah berangkat ke Syria untuk berperang bersama kelompok ISIS, dan sedikitnya 60 orang diantara mereka sudah tewas.
Ketua PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan warga Australia yang mendoasikan uangnya mungkin tidak menyadari kalau uang yang mereka berikan akan digunakan untuk mendanai kegiatan terorisme.
"Bisa jadi ketika menyumbang mereka tahunya uang itu akan digunakan untuk sumbangan kemanusiaan bukan terorisme,” tegasnya.
PENYELIDIKAN mengenai pendanaan kegiatan terorisme di Indonesia berhasil menguak pengiriman uang senilai $500.000 atau lebih dari Rp 5 miliar yang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata