Danantara 1.000 T

Oleh: Dahlan Iskan

Danantara 1.000 T
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Anda tidak perlu ikut menjaganya. Mengintip pun jangan. Mungkin juga tidak mampu. Pihak yang biasanya melotot adalah mereka yang punya kepentingan langsung.

Tebakan saya: PP itu bisa lahir sangat cepat. Ini PP yang akan sangat bersejarah bagi BUMN maupun bagi negara. Lewat PP itu era BUMN praktis berakhir.

Danantara tidak sama lagi dengan BUMN. Seluruh perusahaan BUMN tidak lagi setor deviden ke menteri keuangan. Seluruh BUMN setor dividennya ke Danantara.

Danantara-lah yang akan setor dividen ke Kementerian Keuangan. Dividen dari labanya sendiri. Bukan labanya BUMN.

Artinya uang hasil dividen dari para BUMN diputar dulu oleh Danantara. Dibisniskan. Kalau bisnis Danantara baik, punya laba.

Sebagian laba disetorkan ke Kementerian Keuangan sebagai dividen. Kalau bisnis Danantara jeblok tidak ada-lah itu dividen.

Tentu Danantara tidak harus berlaba. Setidaknya laba jangka pendek.

Bisa saja Danantara diberi tugas khusus oleh pemerintah untuk mengerjakan bisnis tertentu. Misalnya jalan tol. Atau membangun pabrik mesin pertanian. Atau mencetak sawah. Tidak lagi pakai APBN. Cukup pakai uang Danantara.

Di Danantara uang Rp 150 triliun menjadi bernilai Rp 1.000 triliun. Di APBN uang Rp 150 triliun tetap bernilai Rp 150 triliun -sebelum diambil jatah korupsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News