Danar, Keliling 923 Kampung dengan Motor Demi Penyuluhan Antinarkoba
Pengin Tebus Kesalahan, Ancaman Mafia Narkoba tak Bikin Gentar
jpnn.com - SENYUM merekah terpancar di wajah Agus Widanarko (32) saat ditemui JPNN di sela-sela menghadiri peringatan Hari Antinarkoba Internasional di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/6).
------------
NATALIA LAURENS, JAKARTA
------------
Kebahagiaan itu terlihat setelah pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut mendapat penghargaan yang diberikan Wakil Presiden RI Boediono atas jasanya melakukan penyuluhan dalam program keliling 1.000 kampung untuk mensosialisasikan antinarkoba. Sambil menenteng piagam penghargaannya, pria yang akrab disapa Danar itu pun mengisahkan perjuangannya melawan narkoba sejak tahun 2007.
Kegiatan yang dilakoninya saat ini, kata Danar, bukan tanpa sebab. Ia melakukannya setelah melihat pahitnya realita dunia gemerlap pada pekerjaan sebelumnya di dunia entertainment sebagai event organizer di tempat-tempat hiburan malam.
Di pekerjaannya terdahulu Danar melihat banyak pemakai narkoba yang pulang dari diskotek. Kebanyakan dari mereka mengalami kecelakaan, overdosis maupun hilang entah kemana. Sejak saat itu, Danar terpanggil untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.
"Saya pengin menebus kesalahan saya selama 4 tahun sebelumnya kerjanya begitu. Saya lihat sendiri yang dilakukan orang dengan narkoba. Teman-teman saya. Saya mikir, gimana caranya menebus ini. Akhirnya saya berpikir lakukan penyuluhan," ujar Danar pada JPNN.
SENYUM merekah terpancar di wajah Agus Widanarko (32) saat ditemui JPNN di sela-sela menghadiri peringatan Hari Antinarkoba Internasional di Istana
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis