Danareksa Pimpin Holding Keuangan
Salah Satu Opsi Kementerian BUMN
Senin, 23 Maret 2009 – 09:33 WIB
Dradjad mengatakan, jangankan menjadi holding perbankan BUMN, untuk menjadi holding jasa keuangan BUMN pun, Danareksa dipandang belum siap. "Dalam manajemen risiko saja, mereka belum prudent," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Danareksa memang menjadi sorotan karena ikut terjebak dalam transaksi valas derivative bersama beberapa BUMN lain seperti PT Aneka Tambang (Antam) serta PT Elnusa (anak usaha Pertamina).
Akibat transaksi tersebut, Danareksa sempat dikabarkan mengalami kerugian hingga ratusan miliar Rupiah dan kini tengah dalam proses audit investigative oleh Kementerian BUMN.
Menurut Dradjad, kinerja Danareksa selama ini bisa sedikit lebih baik dibandingkan dengan Bahana (BUMN sekuritas) karena selama ini Danareksa lebih banyak diberi kemudahan oleh pemerintah.
JAKARTA- Pemerintah terus mematangkan rencana untuk merespon kebijakan Bank Indonesia tentang aturan single presence policy (SPP), atau kebijakan
BERITA TERKAIT
- Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpotensi Dapatkan Pendanaan untuk Transisi Energi & Rumah Murah dari Inggris
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Mantap! Unilever Indonesia Raih Penghargaan di Ajang CSA Awards
- Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta
- Prudential Indonesia Berdayakan Lebih dari 20 Juta Perempuan Cerdas Kelola Keuangan
- Bea Cukai Tinjau Langsung Proses Bisnis Perusahaan Ini