Dandim Evakuasi Napi Hamil
jpnn.com - LABUHAN RUKU - Aparat baik dari TNI/Polri terus melakukan negosiasi dengan ratusan narapidana menyusul kerusuhan yang terjadi di lapas Labuhan Ruku yang berada di Kabupaten Batubara, Minggu (18/8). Negosiasi masih terus dilakukan tadi malam.
Menurut Hermanto, napi narkoba penghuni Lapas Labuhan Ruku saat diwawancarai, dari hasil negosiasi tersebut, hanya petugas TNI yang diperkenankan masuk ke dalam lapas. “Kalau polisi nanti emosi napi lainnya bisa marah karena serbuan mereka dengan tembakan gas air mata,” ujarnya.
Sekitar pukul 20.15 WIB, seorang narapidana wanita yang tengah hamil 6 bulan, berhasil dibawa keluar dari Lapas. Dandim Asahan Letkol Ayub Afgar terlihat membawa napi wanita yang identitasnya belum diketahui itu.
“Ini Pak Dandim tengah membawa ibu hamil,” teriak Hermanto, napi narkoba penghuni Lapas Labuhan Ruku saat diwawancarai salah satu televisi berita nasional.
Saat Dandim Asahan Letkol Ayub Afga membawa wanita hamil tersebut, napi lainnya terdengar berteriak dan bersorak-sorak dari dalam lapas.
Sementara Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga, mengatakan, negosiasi dilakukan untuk menyelamatkan seorang narapidana yang hamil dan dua sipir lainnya yang terjebak di dalam lapas.
Ratusan petugas kepolisian bersenjata lengkap dan satu pleton TNI dari Koramil setempat diperbantukan menjaga keamanan di depan Lapas. Sementara personil lainnya bertugas di sekitarnya. [kl/smg/ded]
LABUHAN RUKU - Aparat baik dari TNI/Polri terus melakukan negosiasi dengan ratusan narapidana menyusul kerusuhan yang terjadi di lapas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Polisi Selidiki Penyebab Mahasiswi Tewas Terjatuh dari Gedung Gymnasium UPI
- Pitra Romadoni Nasution Apresiasi Pembentukan TIUPP Padang Lawas
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter