Dandim Siapkan Sanksi Terberat Buat Kopda Muslimin

jpnn.com, SEMARANG - Bak ditelan bumi. Kopral Dua Muslimin atau Kopda M sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Kopda Muslimin jadi buruan tim gabungan Polda Jawa Tengah dan Kodam IV Diponegoro.
Prajurit Batalion Arhanud 15/DBY Semarang itu diduga jadi dalang penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari.
Jika terbukti bersalah, Kopda Muslimin akan menerima sanksi berat dari TNI Angkatan Darat.
"Apabila terbukti bersalah pasti dipecat," kata Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana di Ruang Rupatama Polrestabes Semarang, Rabu (27/7).
Rina Wulandari sendiri masih terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Kota Semarang.
Letkol Honi menegaskan tim gabungan TNI dan Polri bakal mengungkap kasus insiden penembakan yang menimpa anggota Persit Kartika Chandra Kirana itu secara tuntas.
"Sedang proses, tinggal Muslimin yang belum ketangkap itu fokus kami mengejar sampai dapat," ujarnya.
Dandim Letkol Inf Honi Havana berjanji akan mengejar Kopda Muslimin sampai dapat.
- Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Minta Dibebaskan
- KKB Tembak Mati Iptu (Purn) Djamal Renhoat
- Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Lampung Diserahkan ke Denpom TNI
- Penembakan di Lokasi Judi Sabung Ayam Diduga Terencana, Sahabat Polisi: Pelaku Harus Dihukum Berat
- Anak Bos Rental Mobil: Kami Belum Bisa Memaafkan Para Pelaku Penembakan
- Ini Kata Komnas HAM soal Kasus 3 Polisi Diduga Ditembak Oknum TNI