Dangkal Dalam

Oleh: Dahlan Iskan

Dangkal Dalam
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Berarti Anda harus juga menulis novel seperti ini untuk Amerika," kata saya. John dan Chris tertawa. Baguslah. Sudah bisa tertawa.

"Baiknya Anda segera move on," kata saya lagi.

Keesokan harinya si dokter melihat saya sedang move on: senam-dansa. Sendirian. Di lantai bawah. Di dalam ruangan. Saya tidak berani senam outdoor di teras atas atau di halaman. Dingin sekali.

"Ikut saya," katanya.

"Ke mana?"

"Jalan kaki. Lima kilometer. Saya tiap hari jalan kaki sejauh itu."

Saya pun ambil jaket Persebaya model baru. Lebih tebal. Cocok untuk cuaca musim gugur.

"Jalan ke mana?"

Siapa ini? Aneh. Ada wanita tua yang tidak saya kenal di rumah John Mohn di Lawrence, Kansas. Lalu muncul pula dari dalam salah satu kamar: suaminya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News