Daniel di Balik Byton
Oleh Dahlan Iskan

jpnn.com - Elon Musk sampai ditawari KTP green card Tiongkok. Setelah serius ingin bangun mega-pabrik mobil listrik. Di luar kota Shanghai itu.
Yang menawari tidak kepalang tanggung: perdana menteri Tiongkok sendiri. Li Keqiang. Yakni saat Elon Musk bertemu Li di kantor pusat pemerintahan di Beijing. Rabu lalu.
Itulah gaya Tiongkok dalam merayu investor. Khususnya investor raksasa. Yang serius. Yang strategis.
Tanah seluas sekitar 100 ha pun diberikan. Di lokasi yang begitu mahal.
Padahal di Tiongkok sendiri industri mobil listrik lagi semarak-semaraknya. Termasuk hadirnya pemain baru. Yang juga raksasa: Byton.
Masuk ke pasar sekelas Tesla Model 3. Yang bikin heboh itu. Terutama melihat siapa di balik Byton.
Tiongkok memang lagi perlu menunjukkan bukti: tidak menutup investasi asing 100 persen. Yang selalu dituduhkan Amerika.
Perusahaan asing selalu dipaksa berpartner lokal. Yang ujungnya mengecewakan mereka: pengalihan teknologi. Atau pencurian.
Bikin pabrik mobil listrik memang tidak sesulit mobil bensin. Apalagi di Tiongkok. Membangun pabrik mobil raksasa hanya dalam waktu 12 bulan.
- Bos GAC Internasional: Kami Akan Hadirkan Beberapa Model Baru Aion di Indonesia
- Tingtal Sebahu
- Mengulik Perbedaan Aion V Exclusive dengan Versi Luxury
- Solek Cleopatra
- Bridgestone Hadirkan 4 Produk Andalan di IIMS 2025, Ada untuk Mobil Listrik
- MG Cyberster, Roadster EV Futuristis yang Sukses Memukau Pengunjung di IIMS 2025