Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU

Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
Danone memperluas kerja sama dengan PBNU di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi melalui program Indonesia - MENA (Middle East and North Africa) Expert Exchange Program yang bertujuan mempromosikan pemahaman bersama, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan membangun kemitraan berkelanjutan antara pemimpin muda Indonesia dan negara-negara Timur Tengah. Foto: Danone

jpnn.com, JAKARTA - Danone melakukan pengembangan kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi untuk mendorong inovasi, daya saing global, serta upaya keberlanjutan lingkungan melalui Program Indonesia - MENA (Middle East and North Africa) Expert Exchange.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh President of Asia, Middle East, and Africa (AMEA) Danone Christian Stammkoetter dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni, Ketua PBNU Alissa Wahid serta jajaran pimpinan Danone Indonesia, serta para pimpinan Danone Indonesia, President Director Danone Indonesia Laurent Boissier dan VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta.

Berangkat dari kesamaan visi, Danone menjalin kemitraan strategis dengan PBNU untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengembangan sumber daya manusia dalam kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.

Investasi ini sejalan dengan komitmen global Danone untuk memberikan dampak positif pada kesehatan, ekonomi, dan keberlanjutan melalui brand-brand lokal di berbagai negara.

"Alhamdulillah, PBNU telah melakukan penandatanganan MoU dengan Danone. NU memiliki jangkauan yang luas di tengah masyarakat Indonesia. Sehingga, NU memiliki instrumen, kapasitas untuk menciptakan impact, dampak yang luas di tengah-tengah masyarakat. Kapasitas inilah yang ditawarkan oleh NU kepada pihak manapun yang ingin bekerja sama dengan NU, baik pemerintah, maupun non pemerintah, kalangan bisnis maupun NGO lain dalam berbagai program," kata KH Yahya Cholil atau Gus Yahya.

Dia mengatakan pihaknya menyambut Danone dengan tangan terbuka dengan berbagai macam agendanya, khususnya dalam sertifikasi halal.

"Kami punya instrumennya, serta berbagai macam program ekonomi dan kesejahteraan sosial yang lain yang dikembangkan oleh Danone. Instrumen NU sangat siap untuk menyambut itu semua dengan operasionalisasi yang terkonsolidasi,” kata Gus Yahya.

Danone melakukan pengembangan kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News