Danramil Sawahan Kapten Arh Riswarno Bercerita tentang Dolly-Jarak
Datangi Satu Per Satu Rumah untuk Sosialisasi
Dia tidak tahu pasti alasan yang jadi jujukan kantor koramil. Bisa jadi, lokasinya dekat dengan lokalisasi. Sementara itu, Kantor Polsek Sawahan memang berada jauh dari kawasan merah tersebut. Lalu, kantor kelurahan dan kecamatan juga kerap didemo.
Kondisi yang mencekam pada saat penutupan Dolly-Jarak itu membuat keluarga Riswarno cemas.
Putrinya berkali-kali menanyakan kabar lewat telepon dan SMS untuk memastikan keselamatan Riswarno. Begitu pula istrinya. Apalagi dia memang cukup lama tidak pulang, sejak sekitar seminggu menjelang penutupan.
”Anak-anak sempat khawatir, tapi saya kasih pengertian kepada mereka bahwa kondisinya aman terkendali,” ujar ayah dua putri itu.
Dua bulan berlalu, situasi eks lokalisasi Dolly-Jarak kini semakin kondusif dan lengang. Riswarno menceritakan dapat curahan hati dari penjual mi ayam yang hanya laku empat mangkuk dalam semalam.
Dia juga didatangi para tokoh kampung yang selama ini kontra penutupan. ”Mereka sepertinya pasrah dan ingin mencari sumber perekonomian lain,” ungkapnya.
Dalam keadaan seperti itu, Riswarno memang tidak bisa menjanjikan apa-apa. Dia hanya berjanji untuk meneruskan unek-unek para warga yang sekarang sangat membutuhkan bantuan dari pemkot tersebut. Hal yang sama dilakukan saat Dolly-Jarak sedang panas-panasnya.
Dia juga menjadi teman curhat dan berbagi waktu para pejabat pemkot. Misalnya, Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto, Kepala Dinas Sosial Supomo, dan Camat Sawahan Muslich Hariadi.
TENDA besar itu dipasang di halaman Koramil Sawahan akhir Agustus lalu. Di bawahnya, puluhan perempuan bermasker –penutup identitas–
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408