Dapat Ide Saat Berlayar ke Pulau Tual
Jumat, 07 Juni 2013 – 11:23 WIB

TEROBOSAN - Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Lie Dharmawan saat peluncuran Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan di kawasan Pluit, Jakarta, Kamis (6/6). "Kapal medis" yang akan menjangkau pulau-pulau terpencil (kanan). Foto: Ukon Furkon Sukanda/INDOPOS
Yayasan Dokter Peduli atau dikenal dengan Doctor Share (DS) meresmikan Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan. Meski baru diluncurkan, kapal berukuran 23,5 x 6,55 meter itu sudah menyusuri tiga pulau di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Belitung (Bangka Belitung), dan Ketapang (Kalimantan Barat). Inilah RSA swasta pertama di Indonesia yang akan menjangkau pulau-pulau terpencil di Indonesia.
BRIGITA SICILLIA, Jakarta
Baca Juga:
"Ini adalah sebuah bentuk dedikasi tulus yang dilakukan profesi dokter. Saya salut dan merasa beruntung bisa hadir hari ini melihat sendiri RSA yang ternyata di dalamnya cukup lengkap layaknya sebuah RS," kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan saat meresmikan RSA swasta pertama di Indonesia itu, Kamis (6/6).
Begitu datang, Dahlan langsung antusias melihat bagian dalam kapal yang disandarkan di dermaga jetski Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Dimulai dari ruang operasi, penulis buku Ganti Hati itu banyak bertanya soal kegiatan operasi yang sudah dilakukan di atas kapal. Khususnya soal bagaimana rasanya mengoperasi orang di dalam kapal yang bergoyang ketika dihempas ombak. Rasa penasarannya mulai terjawab satu per satu dengan jawaban langsung dari dr Lie.
Yayasan Dokter Peduli atau dikenal dengan Doctor Share (DS) meresmikan Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan. Meski baru diluncurkan, kapal berukuran
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah