Dapat Ide Saat Berlayar ke Pulau Tual
Jumat, 07 Juni 2013 – 11:23 WIB
Menurutnya, langkah pertama menentukan langkah-langkah besar selanjutnya. Kira-kira itulah yang tengah dilakukan DS. Dokter spesialis jantung lulusan Jerman itu percaya, bahwa akan lebih bijak jika melakukan sebuah langkah konkret ketimbang mengeluh atau mengkritik.
"Tidak usah berdebat mana lebih dulu ada, telur atau ayam? Kalau mau telur yah sediakan saja telurnya," demikian pepatah bijak yang keluar dari pria Tionghoa kelahiran Padang, Sumatera Barat, itu. Melalui RSA itu pihaknya ingin melakukan terobosan, setelah selama ini seringkali melakukan aktivitas pengobatan di darat.
Dia juga berkaca pada UUD 1945 pasal 28 H dan UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dia mengamanatkan bahwa setiap WNI berhak memperoleh layanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. "Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, penduduk Indonesia tersebar di ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kebanyakan dari mereka tidak mendapat akses kesehatan yang layak," cetus pria 67 tahun itu.
Realitasnya, pemanfaatan RS masih terpusat di kota. Sedangkan puskesmas yang diharapkan mampu menjangkau wilayah terpencil dengan harga terjangkau, seringkali terbentur pada minimnya tenaga medis dan faktor geografis.
Yayasan Dokter Peduli atau dikenal dengan Doctor Share (DS) meresmikan Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan. Meski baru diluncurkan, kapal berukuran
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408