Dapat Pupuk Tambahan 8.700 Ton, Pemda Bondowoso Diminta Awasi Distribusinya
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, ada keluhan petani yang belum mendapatkan pupuk bersubsidi terjadi karena sebagian yang belum menyusun RDKK. Sehingga, mereka tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi.
"Seandainya petani belum menyusun RDKK, sehingga tidak termasuk dalam kelompok tani, maka petani dimaksud masih dapat membeli pupuk, namun dengan harga komersial," kata Sarwo Edhy.
Saat ini, para petani yang belum masuk dalam kelompok tani masih menjadi problem dalam penyaluran pupuk. Karena kebutuhan pupuk mereka tidak terakomodir di dalam e-RDKK.
Karena itu dia meminta agar seluruh pihak baik petani maupun dinas pertanian terkait agar tertib menginput data kebutuhan pupuk ke dalam eRDKK.
"Kalau imbauan ini bisa segera dilakukan, nanti tidak ada lagi cerita petani tidak bisa beli pupuk untuk kebutuhan pertaniannya," jelas Edhy.
Sesuai ketentuan Kementan, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan namun pada praktiknya, Pupuk Indonesia menyiapkan stok setara dengan kebutuhan satu bulan ke depan.
"Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam," ujar Edhy.
Dia menambahkan bahwa kebutuhan pupuk para petani terus meningkat seiring dengan gencarnya upaya pencapaian target swasembada pangan yang dilakukan oleh pemerintah.
Petani di Kabupaten Bondowoso tak perlu khawatir lagi dengan kelangkaan pupuk bersubsidi.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai