Dapat Rapor PALING Merah, Jaksa Agung Salahkan Media
Pengamat: Copot Saja!
Emrus menegaskan, tanpa berdasarkan data lalu membela diri, kejaksaan pastinya malah mendapatkan persepsi negatif dari publik. "Presiden Joko Widodo saja tidak pernah membela diri jika dikritik media, dan malah berterima kasih kepada media,” katanya.
Emrus menambahkan, Kemenpan RB pastinya memiliki alasan tersendiri mengapa memberi nilai buruk terhadap Kejaksaan Agung. Menurutnuya, sudah tepat kejaksaan mendapatkan nilai tersebut. "Evaluasi sumber daya manusia di kejaksaan harus dimulai saat ini," ujarnya.
Hal ini membuktikan bahwa revolusi mental yang diusung Presiden Joko Widodo, tidak berjalan sebagaimana mestinya di institusi Kejaksaan Agung. "Jika presiden masih visioner dan memiliki keinginan memperbaiki penegakan hukum khususnya di kejaksaan, harusnya peka akan aspirasi masyarakat selama ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo seharusnya tidak mempertahankan Jaksa Agung yang tidak produktif seperti HM Prasetyo ini.
“Reshuffle saja pimpinan kejaksaan yang tidak produktif ini. Sudahlah Pak Presiden, ganti saja, untuk apa dipertahankan Jaksa Agung seperti ini. Artinya, jangan mempertaruhkan kepentingan rakyat hanya dengan mempertahankan satu orang yang tidak produktif,” pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja di kementerian atau lembaga setingkat menteri 2015 yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK