Dapat Rekomendasi Kades, Boleh Masuk Malaysia Tanpa Paspor
jpnn.com - SENGKETA perbatasan Indonesia-Malaysia tak membuat hubungan antarwarga beda negara itu ikut memanas. Negara boleh emosional merespons sengketa yang melibatkan petinggi Jakarta dan Kuala Lumpur, tetapi kehidupan warga di lintas batas tetap adem ayem. Seperti apa hubungan dua kampung bertetangga itu?
Ruslan Ramli, Camar Bulan
Jangan tanya hubungan sosiologis warga Camar Bulan dan Teluk Melano. Beda bendera tak memutus tali persaudaraan. Apalagi berpredikat saudara serumpun, berlainan negara tentu bukan halangan bagi warga untuk hidup berdampingan di pengujung wilayah. “Tak perlu tanya soal hubungan kami dengan orang-orang Teluk Melano. Sangat dekat seperti layaknya bersaudara. Kami saling menghormati,” kata Mulyadi, Kepala Desa Temajuk.
Saking eratnya, acara-acara sosial keagamaan selalu melibatkan warga dua desa. Perayaan Agustusan misalnya, mereka akan berduyun-duyun meramaikan pesta ulang tahun kemerdekaan RI itu. Asal mereka tahu, mereka akan berdatangan ke Camar Bulan. Sama halnya kemerdekaan Malaysia yang turut menyertakan warga Camar Bulan.
“Perkawinan juga begitu, kami saling mengunjungi. Ada pengajian atau yasinan. Siapa yang ditimpa musibah kematian, dia akan dikunjungi. Kita bersilaturahmi tanpa melihat asal-usul. Yang penting ada pemberitahuan, kami datang,” sebut Mulyadi.
Dekatnya hubungan warga Camar Bulan dan Teluk Melano juga dibuktikan dengan pernikahan silang. Kalau sudah saling mencintai, remaja beda kampung ini tidak segan-segan naik ke pelaminan. Pria Teluk Melano meminang gadis Camar Bulan, atau sebaliknya. “Sudah banyak kejadian seperti itu. Gadis-gadis kita dipersunting pemuda seberang,” urai Mulyadi.
Selain itu, rapatnya komunikasi warga beda desa ini juga dijumpai lewat perdagangan. Faktor harga yang membuat keduanya membangun perdagangan. Warga Camar Bulan membeli kebutuhan dapur seperti telur, gula, beras, milo, minyak goreng. Sedangkan warga Teluk Melano membeli hasil laut, ikan maupun lobster.
“Kalau hasil kebun, tergantung nilai jualnya saat itu. Bila harga lada atau karet lagi tinggi di Malaysia, warga Camar Bulan menjualnya di sana. Begitu juga sebaliknya. Jadi harganya dicek dulu sebelum dijual,” tambah Asman.
SENGKETA perbatasan Indonesia-Malaysia tak membuat hubungan antarwarga beda negara itu ikut memanas. Negara boleh emosional merespons sengketa yang
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408