Dapat Rekomendasi Kades, Boleh Masuk Malaysia Tanpa Paspor
Pada hari-hari tertentu, orang-orang Teluk Melano nongkrong di warung desa. Makan-minum bersama warga Camar Bulan. “Mereka sangat suka gorengan. Rebus pisang atau ubi jarang dijual di sana. Makanya mereka kemari sambil bersilaturahmi,” papar Asman.
Untuk menghindari terjadinya gesekan, setiap lomba tidak mengatasnamakan negara. Warga disatukan dulu, setelah itu dibagi per kelompok. “Jadi tidak ada yang membawa nama negara. Mereka berlomba atas nama kelompok,” kata Mulyadi.
Buat warga Camar Bulan, menyeberang ke Teluk Melano adalah perkara gampang. Kurang lima menit naik motor, kita sudah sampai di pusat kampung. Dari rumah Mulyadi, jaraknya cuma 2km. Bandingkan dengan Sambas yang memakan waktu sekitar lima jam.
Untuk membedakan tapal batas negara, boleh dilihat dari tatanan perkebunan karet. Kalau tanaman karetnya berjejer teratur, maka itu berarti sudah di wilayah Malaysia. Jarak antarpohon karet diatur rapi, sekitar satu-dua meter. Mereka merawat baik tanamannya. Sedangkan Indonesia, karet ditanam dan dibiarkan tumbuh apa adanya.
Setiap orang sebenarnya bisa langsung mengetahui batas akhir tanah Indonesia-Malaysia. Dari kejauhan sudah nampak kibaran bendera merah-putih. Di mana tiang-tiang bendera merah-putih berdiri, maka di situlah bumi pertiwi.
Bukti fisik perbatasan ditemukan di patok A54. Letaknya sekitar 200 meter dari jalan utama yang menghubungan Camar Bulan-Teluk Melano. Patok ini tersembunyi di tengah semak-semak dan pepohonan. Diameternya 10 cm dan tingginya 40cm. Patok ini terbuat dari semen. Di bagian atasnya dicat merah-putih.
Semula penulis bersama Obay berusaha menemukan sendiri patok tersebut. Berkali-kali keluar-masuk semak setinggi perut orang dewasa dilewati namun patoknya tak nampak. Tak kehabisan akal, kami pun bergerak ke rumah warga terdekat. Berkat bantuan penduduk setempat, barulah patok ditemukan di antara rimbunan semak. Posisinya tak jauh dari lahan perkebunan milik warga Indonesia.
“Kalau orang baru memang agak sulit menemukannya,” ucap Suryadi alias Bujang.
Khusus di Maludin yang menjadi dusun terdepan di Temajuk, dua rumah batu menandai batas akhir lahan Indonesia. Kedua rumah itu bahkan berada 50 meter lebih luar dari pos lintas batas TNI. Dari garis perbatasan, jarak rumahnya hanya 30 meter.
SENGKETA perbatasan Indonesia-Malaysia tak membuat hubungan antarwarga beda negara itu ikut memanas. Negara boleh emosional merespons sengketa yang
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408