Dapat Rp 7,5 Juta per Bulan dari Bos BBM Ilegal, AKBP Achiruddin jadi Tersangka
jpnn.com, MEDAN - AKBP Achiruddin Hasibuan (AH), Direktur Utama PT Almira Nusa Raya (ANR) Edy, dan Parlin selaku karyawan jadi tersangka perkara dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ilegal di Jalan Guru Sinumba, Medan Helvetia.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Hadi Wahyudi membenarkan penetapan tersangka itu.
"Iya benar, ada tiga tersangka dalam kasus ini. Tiga orang itu AH, E, dan P (anak buah E)," kata Hadi kepada wartawan di Medan, Kamis.
Dia mengatakan untuk proses penyidikan hingga kini masih terus didalami Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.
"Proses penyidikan masih berjalan, kita tunggu nanti hasil lengkap dari penyidik ya," katanya.
Sebelumnya, Dirkrimsus Polda Sumut Kombes Pol Teddy Marbun di Medan, Selasa (2/5) malam, mengatakan keterkaitan AKBP AH karena diduga menerima gratifikasi sebagai pengembangan aset.
"Pengakuan dia menerima Rp7,5 juta per bulan. Itu menjadi pintu masuk bisa pengembangan terkait TPPU dan mengejar aset-asetnya yang selama ini sudah viral," ucapnya.
Dia menambahkan pihaknya masih terus melakukan pendalaman dengan memanggil pihak Pertamina, bank, dan lainnya atas keterkaitan gudang solar tersebut.
AKBP Achiruddin Hasibuan jadi kembali jadi tersangka. Kali ini dalam kasus penyalahgunaan BBM ilegal.
- Polda Sumut Ungkap 89 Kasus Narkoba Selama Sepekan, Sita 55 Kg Sabu-Sabu
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga
- Ipda Rudy Soik Dipecat setelah Ungkap Mafia BBM, IPW Sentil Kapolri
- Fuel-Marking SICPA Solusi Efektif Deteksi Kebocoran dalam Bisnis BBM