Dapat Santunan Rp 42 Juta, Petugas KPPS di Karawang Meninggal Dunia
Disebutkan, almarhum yang berprofesi sebagai guru sempat mengeluh tidak enak badan saat proses rekapitulasi suara pada Rabu (27/11) sore.
"Jadi, saat bertugas di hari pemungutan dan penghitungan suara, Rabu (27/11), almarhum sempat mengeluh mengalami keringat dingin, tidak enak badan. Keluhannya itu disampaikan ke rekan-rekannya sesama KPPS," ucapnya.
Kemudian almarhum dibawa ke Puskesmas Cibuaya untuk diperiksa.
Ketika itu almarhum sempat terlihat baik, tetapi beberapa lama kemudian mengalami keringat dingin dan jantungnya berdebar-debar kuat.
"Saat itu juga langsung dicek, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok. Namun sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Almarhum meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit," katanya.
Ketua KPU menyampaikan sebelum hari pemungutan suara, almarhum tidak menyampaikan keluhan apapun terkait kesehatannya.
Begitu juga dari hasil tes kesehatan saat proses rekrutmen KPPS sebelumnya, almarhum dinyatakan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit.
"Tidak ada keluhan sebelumnya, cuma mungkin namanya proses persiapan ya terlalu lelah, kurang istirahat. Jadi yah itu di luar kendali kita sebagai manusia," katanya.
Seorang petugas KPPS yang bertugas di salah satu TPS di Karawang meninggal dunia, dapat santunan sebesar Rp 42 juta.
- Rusuh Saat Pilkada, Pasukan TNI Diterjunkan Bantu Polisi
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Unggul di Quick Count, Ela Nuryamah Berterima Kasih Kepada Warga Lampung Timur
- KPU Rejang Lebong Tak Lakukan Hitung Cepat
- Bencana Terjadi Saat Pilkada, Bawaslu Rekomendasi PSU
- Yakin Pilgub Jakarta Berlangsung Satu Putaran, Politikus PDIP Pastikan Kawal Kemenangan Pram-Rano