Dapat SMS, Dicemooh Cari Muka dan Popularitas

Dapat SMS, Dicemooh Cari Muka dan Popularitas
Ketua MK, Mahfud MD memeriksa transkrip dan CD rekaman rekayasa kriminalisasi KPK. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
SMS itu, kata dia, datang dari sejumlah tokoh, kerabat, hingga orang-orang yang namanya tak terekam di ponselnya. "Ada juga datang dari mantan Wapres Jusuf Kalla yang kini tengah di luar negeri," ujarnya. Isinya singkat, namun mengena. JK mendukung sikap MK menegakkan kebenaran. Demikian juga halnya dengan Ketua Tim 8 Adnan Buyung Nasution. Dia ber-SMS menyampaikan soal pemutaran rekaman itu.

 

Di antara ratusan SMS itu, ujar dia, hanya ada dua SMS saja yang tak setuju dengan sikap MK. Pesan itu datang dari orang tak dikenal. Salah satu di antaranya menilai MK mencari muka ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan keberaniannya membuka rekaman tersebut. Ada juga yang menuding KPK mencari popularitas. "Sikap begitu ya saya biarkan saja. Siapa pun boleh berpendapat," ungkapnya.

 

Semua pesan itu bermula dari sidang pleno MK Selasa lalu. Kala itu, MK memperdengarkan rekaman penyadapan KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik bos PT Massaro Radiokom Anggoro Widjojo, kepada publik. Yang mengejutkan, rekaman berisi percakapan Anggodo dengan sejumlah petinggi penegak hukum.

 

Di antaranya, percakapan Anggodo dengan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga dan mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto. Rekaman itu menguak tingkah Anggodo yang bersekongkol dengan sejumlah penyidik untuk merekayasa kasus dua pimpinan KPK Chandra Marta Hamzah dengan Bibit Samad Riyanto.

 

Keberanian Mahkamah Konstitusi (MK) membuka rekaman KPK menuai banyak pujian. Terutama kepada Ketua MK Mohammad Mahfud M.D. Namun, tak banyak yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News