Dapat Warisan, Alona Pilih Berbisnis Properti
jpnn.com - MESKIPUN disibukkan dengan profesi artis, Cynthiara Alona juga mulai serius menekuni bisnis properti. Alona juga mengaku akan lebih memfokuskan diri pada bisnisnya ketimbang menjadi artis.
"Entertain nanti dulu, mau fokus ke bisnis saja dulu ya," kata Alona saat ditemui di acara launching PT. Kejayaan Indah Alona di Komplek Deplu, Kreo Selatan, Tangerang Selatan, Minggu (18/1).
Menurut Alona, bisnis properti yang sedang ia tekuni tersebut cukup menjanjikan. Oleh sebab itu, ia ingin memperluas bisnisnya dalam waktu dekat.
"Bisnis properti bangunan itu resikonya lebih rendah ya, dari tanah bangunannya saja setiap tahunnya harga pasti naik. Maunya punya 10 condotel kaya gini. Sekarang memang sudah ada beberapa cabang tapi di sini pusatnya, jadi pilih adain di sini," ungkapnya.
Alona yang mulai dikenal lewat film Kutunggu Jandamu ini memilih bisnis properti karena dirinya merasa mampu. "Background Alona kan ekonomi bisnis, kalau bisnis itu kan jangkanya panjang kalau entertain kan nggak. Letaknya memang di gang tapi Alona pilih kasih fasilitas yang bagus di condotel ini, itu strateginya. Biar masuk gang, tanahnya luas banget loh," papar wanita berdarah Aceh-Jawa ini.
Mengenai biaya pembangunan, Alona menegaskan seluruhnya merupakan hasil kerja kerasnya sebagai artis. "Ini murni dari biaya Alona sendiri, kerja keras Alona sendiri. Sama dapat warisan dari almarhum papa karena Alona memang anak yatim juga. Semoga panjang bisnis ini," jelas Alona. (mg1/jpnn)
MESKIPUN disibukkan dengan profesi artis, Cynthiara Alona juga mulai serius menekuni bisnis properti. Alona juga mengaku akan lebih memfokuskan diri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Minus 7.5, Chikita Meidy dapat Kado Ulang Tahun Terapi Mata dari Suami
- Terungkap, Ini Alasan Nikita Willy Menjalani Persalinan dalam Air
- Kabar Terbaru Sidang Cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven
- Sukses Gelar Tur Jepang, Lightcraft Hadirkan Lagu Baru
- Fakta-Fakta Soal Perceraian Tengku Dewi dan Andrew Andika
- Canggung Bertemu Ruben Onsu, Sarwendah: Takut Salah Panggil