Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?
"Kami telah lalai dan COVID-19 telah menyadarkan kami kembali."
Walikota wilayah Boulia, Rick Britton, setuju sependapat dengan Walikota Andrew Martin.
"Kami kesulitan. Tanpa kehadiran backpacker, benar-benar menyadarkan ketergantungan kami selama ini dan bagaimana kami telah lalai."
Dibutuhkan tenaga terampil
Kacie Lord menyebutkan situasinya berbeda bila banyak tenaga terampil yang ikut melamar pekerjaan di sektor pertanian.
Dia mengaku kesulitan mendapatkan pekerja yang memiliki kualifikasi atau pelatihan yang sesuai.
"Ini proses yang melelahkan," katanya. "Kita harus menghargai setiap lamaran, dan saya melakukannya."
"Yang sangat memuakkan bagi kami yaitu orang yang datang ke pedalaman, berharap mendapatkan upah tinggi, tapi tidak punya keterampilan."
Joanna Burnet yang peternakannya dijadikan tempat melatih para backpacker, berharap agar pemerintah federal membuka kembali perbatasan Australia.
Di saat Australia akan menawarkan visa bekerja di pertanian kepada negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, ada pihak yang merasa seharusnya Australia membenahi dulu tenaga kerja lokal
- Lukisan Aktivis
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Ribuan Pencari Kerja Antusias Padati Naker Expo 2024 di Makassar
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia