Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?

Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?
Ardie dan Kacie Lord (paling kiri) telah mempekerjakan backpacker di peternakan mereka Sutherland Station selama tiga dekade. (Supplied: Kacie Lord)

"Kami telah lalai dan COVID-19 telah menyadarkan kami kembali."

Walikota wilayah Boulia, Rick Britton, setuju sependapat dengan Walikota Andrew Martin.

"Kami kesulitan. Tanpa kehadiran backpacker, benar-benar menyadarkan ketergantungan kami selama ini dan bagaimana kami telah lalai."

Dibutuhkan tenaga terampil

Kacie Lord menyebutkan situasinya berbeda bila banyak tenaga terampil yang ikut melamar pekerjaan di sektor pertanian.

Dia mengaku kesulitan mendapatkan pekerja yang memiliki kualifikasi atau pelatihan yang sesuai.

"Ini proses yang melelahkan," katanya. "Kita harus menghargai setiap lamaran, dan saya melakukannya."

"Yang sangat memuakkan bagi kami yaitu orang yang datang ke pedalaman, berharap mendapatkan upah tinggi, tapi tidak punya keterampilan."

Joanna Burnet yang peternakannya dijadikan tempat melatih para backpacker, berharap agar pemerintah federal membuka kembali perbatasan Australia.

Di saat Australia akan menawarkan visa bekerja di pertanian kepada negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, ada pihak yang merasa seharusnya Australia membenahi dulu tenaga kerja lokal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News