Dapatkan Amnesti, Personel Pussy Riot Bebas dari Bui
jpnn.com - MOSKOW - Setelah tahanan politik terpopuler Rusia, Mikhail Khodorkovsky, mendapat amnesti atau ampunan dari pemerintah, Senin (23/12) lalu giliran dua personel band punk Pussy Riot yang menghirup udara bebas. Maria Alekhina dan Nadezhda Tolokonnikova mendapat amnesti dari Kremlin pekan lalu.
Pengampunan hukum tersebut diyakini sejumlah analis sebagai upaya Kremlin untuk meredam kritik internasional terhadap penanganan hak asasi manusia menjelang pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada Februari.
Personel ketiga, Yekaterina Samutsevich, sudah bebas beberapa bulan setelah tiga anggota band cewek kondang itu dinyatakan bersalah dalam tuduhan hooliganisme yang berlatar belakang sinisme agama. Mereka divonis dua tahun penjara setelah tampil di depan katedral terbesar di Moskow pada Maret 2012.
Personel band tersebut menyatakan bahwa aksi mereka bertujuan untuk meningkatkan keprihatinan warga Rusia atas semakin dekatnya hubungan antara negara dan gereja. Parlemen Rusia menggedok rancangan undang-undang amnesti tersebut pekan lalu.
Keputusan itu memungkinkan sejumlah tahanan politik untuk dibebaskan. Alekhima dan Tolokonnikova yang seharusnya bebas Maret tahun depan dianggap layak mendapat amnesti karena mereka memiliki anak di bawah umur.
Pengacara Alekhina, Irina Khrunova, mengatakan bahwa kliennya bebas dari penjara di luar Kota Nizhny Novgorod kemarin pagi. Kepada Dozhd TV, Alekhina menyatakan sangat kaget ketika bebas dari penjara dan mempertanyakan apa yang terjadi.
Dia juga menegaskan lebih memilih menjalani masa hukuman di dalam penjara jika pembebasan tersebut dianggap pengampunan atas kesalahannya. "Ini bukan amnesti. Ini hanyalah omong kosong dan upaya untuk memperbaiki citra," ujarnya. (AP/cak/c15/dos)
MOSKOW - Setelah tahanan politik terpopuler Rusia, Mikhail Khodorkovsky, mendapat amnesti atau ampunan dari pemerintah, Senin (23/12) lalu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan