Darah Balas Darah, Mata Balas Mata
Teroris Sampai Tahap Qishash
Kamis, 23 September 2010 – 05:51 WIB

Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno yang disibukkan kasus perampokan CIMB Niaga Medan hingga penyerangan Mapolsek Hamparan Perak. Foto: Andri Ginting/Sumut Pos
Dari investigasi polisi, mereka menemukan tiga pola baru serangan teror. Pertama, mereka berlatih menyerang orang asing. "Seperti di Aceh sudah pernah terjadi, apakah itu perorangan, di jalan atau di seperti kedutaan. Itu salah satu contoh target yang mereka tetapkan," katanya.
Baca Juga:
Modus kedua adalah penyerangan yang bertujuan untuk pendanaan aksi terorisme. "Mereka menyerang institusi keuangan yang mereka akan ambil uangnya. Ini terbukti mereka merampok bank, money changer, dan merencanakan merampok beberapa money changer dan bank lagi juga showroom untuk ambil kendaraan operasi," katanya.
Sedangkan modus ketiga adalah yang terjadi di Polsek Hamparan Perak. "Kelompok yang kita kejar ini menyerang markas-markas institusi Polri atau instansi yang dianggap menghalangi upaya-upaya mereka," katanya. Sebagai sasaran, mereka memilih target yang lemah dan mempunyai lapis pengamanan minimal.
Sebab, untuk menyerang institusi Polri yang lebih besar seperti markas Brimob atau Mabes Polri, membutuhkan perencanaan, biaya, dan mental yang lebih kuat. "Mereka ini sebenarnya pengecut karena hanya hit and run," kata Iskandar.
JAKARTA -- Mabes Polri benar-benar berduka atas serangan balasan maut para teroris di Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Mereka
BERITA TERKAIT
- Menag Nasaruddin Apresiasi Program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik
- Polres Kuansing Gelar Buka Puasa Bersama, Lihat Hangatnya Kebersamaan Polisi & Anak Panti Asuhan
- Inovasi BPKH Hadirkan Rekening Virtual untuk Calon Jemaah Haji, Begini Sistemnya
- Keterangan Tertulis dari Ridwan Kamil Setelah Digeledah KPK
- Perilaku Seksual Tak Lazim Kapolres Ngada AKBP Fajar Dikecam
- Oknum Brimob Diduga Tembak Mati Warga di Lokasi Tambang Emas Ratatotok