Darah Balas Darah, Mata Balas Mata

Teroris Sampai Tahap Qishash

Darah Balas Darah, Mata Balas Mata
Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno yang disibukkan kasus perampokan CIMB Niaga Medan hingga penyerangan Mapolsek Hamparan Perak. Foto: Andri Ginting/Sumut Pos
Di Istana, Kapolri Bambang Hendarso Danuri mengatakan, karena teroris menargetkan serangan terhadap aparat kepolisian dan TNI di daerah-daerah terpencil, polisi akan menambah kesiagaan. "Yang pasti mereka kan memang sudah punya konsep assasination, akan menggunakan kekerasan terhadap aparat, khususnya pejabat tertentu dan juga anggota-anggota Polri. Belum juga pos-pos TNI tertentu yang terpencil menjadi sasaran mereka," kata Kapolri usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Kapolri menegaskan, serangan Polsek Hamparan Perak adalah sambungan dari mata rantai terorisme yang sedang diupayakan dibongkar polisi. "Jadi kegiatan mereka tidak terputus dari rangkaian kegiatan pelatihan, kemudian Bandung, Sumatera Utara, menyiapkan anggaran pembelian senjata, aktifitas-aktifitas tertentu , kegiatan dengan persiapan kegaiatan mereka berikutnya. Nanti kita jelaskan," kata Kapolri.

BHD telah melaporkan perkembangan pengungkapan pelaku perampokan bank di Medan. "Semua sudah dilaporkan ke Presiden dan kami juga sudah mendapatkan pengarahan," katanya.

Secara terpisah, sumber Jawa Pos di lingkungan korps anti teror menyebut pelaku teror sekarang sudah sampai pada tahap marhalah qisash (pembalasan setimpal). "Darah balas darah, mata balas mata," kata perwira analis itu. Mereka mengambil doktrin qishash dari Al Quran Surat Al Baqoroh ayat 183. "Disana disebutkan diwajibkan atas akamu melaksanakan qisash. Dalilnya itu menggunakan kata perintah yakni kutiba alaikumul qisash, seperti kutiba alaikumul shiyam dalam konsep puasa Ramadan," katanya.

JAKARTA -- Mabes Polri benar-benar berduka atas serangan balasan maut para teroris di Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News