Darah Sipil Terus Tumpah di Syria
AS Ajak Dunia Beri Sanksi Rezim Assad
Sabtu, 13 Agustus 2011 – 09:53 WIB
Barat terus berupaya menekan Damaskus agar menghentikan pertumpahan darah di Syria. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendesak Tiongkok, Rusia, dan India, yang dikenal sebagai sekutu Syria, ikut menekan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Dalam wawancara dengan jaringan berita CBS News, Clinton meminta Tiongkok dan India memberlakukan sanksi energi kepada Syria. Sementara Rusia menghentikan penjualan senjata kepada Damaskus.
"Yang benar-benar kita perlukan adalah memberikan tekanan kepada Assad, khususnya industri minyak dan gasnya. Kami menginginkan Eropa mengambil langkah lebih tegas dalam penjatuhan sanksi," tandasnya. "Kami menginginkan Tiongkok berada di posisi kami. Kami juga menginginkan hal yang sama dari India. Sebab, India dan Tiongkok mempunyai investasi besar di bidang energi di Syria. Kami juga menginginkan Rusia menghentikan penjualan senjata kepada rezim Assad," tandas Clinton.
Mantan ibu negara tersebut menyatakan, Amerika Serikat tidak akan menyerukan agar Assad mundur tanpa dukungan negara-negara lainnya. "Saat ini kami menggalang suara internasional untuk mengecam tindak militer Syria terhadap para demonstran," terangnya.
DAMASKUS - Militer Syria melanjutkan operasi penumpasan demonstran yang mereka sebut sebagai "kelompok teroris". Setidaknya dua orang tewas
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer