Darah Sipil Terus Tumpah di Syria
AS Ajak Dunia Beri Sanksi Rezim Assad
Sabtu, 13 Agustus 2011 – 09:53 WIB
Pekan ini Washington menambahkan sanksi kepada Syria dengan membekukan aset bank komersial utama dan perusahaan telepon seluler Syria. AS mengancam bahwa sanksi lebih jauh akan dijatuhkan jika rezim Assad tak menghentikan kekerasan.
Sehari sebelumnya, Kamis (11/8), setidaknya 24 orang kehilangan nyawa dalam serangkaian serangan militer di wilayah pusat demonstrasi di Syria.
Lembaga pemantau HAM Syria dalam situsnya mencatat, korban tewas 2.180 orang sejak gelombang demonstrasi terjadi pertengahan Maret. Korban tersebut termasuk 1.774 warga sipil dan 406 personel aparat keamanan.
Demonstran kembali membanjiri jalanan Syria setelah salat Jumat. Diperkirakan korban akan kembali jatuh saat konfrontasi terjadi.
DAMASKUS - Militer Syria melanjutkan operasi penumpasan demonstran yang mereka sebut sebagai "kelompok teroris". Setidaknya dua orang tewas
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer