Darah Tersumbat, Hillary Clinton Dirawat di RS
Senin, 31 Desember 2012 – 17:59 WIB
MENTERI Luar Negeri AS Hillary Clinton, 65, diberitakan tengah dirawat di New York-Presbyterian Hospital sejak Minggu (30/12). Istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu mengalami penyumbatan darah. Gangguan kesehatan tersebut diketahui justru ketika Hillary melakukan check up untuk persoalan kesehatan lainnya. Dr. Larry Goldstein, neurologist dan direktur Duke University"s stroke center mengatakan, saat terjadi gegar, darah umumnya terkumpul di permukaan otak atau di area lain. Meski demikian hal itu tidak harus di atasi dengan menggunakan obat pengencer darah.
Juru bicara Clinton, Philippe Reines, membeberkan saat ini sumbatan tersebut tengah sudah ditangani menggunakan anti-coagulant (obat pengencer darah). Namun Reines tidak menjabarkan area sumbatannya.
Sebelum sumbatan tersebut ditemukan, Clinton dikabarkan mengalami gegar otak pada awal Desember lalu. Musibah itu terjadi lantaran Clinton, yang mengalami dehidrasi karena gangguan pencernaan. Dia pernah pingsan dan terjatuh dengan kepala membentur permukaan keras. Saat Clinton melakukan check up untuk memeriksakan gegar yang dialaminya itulah dokter menemukan adanya sumbatan.
Baca Juga:
Ini bukanlah penyumbatan kali pertama yang dialami oleh Clinton. Pada 1998, mantan first lady itu pernah mengalami penyumbatan parah di daerah kaki. Momen itu, disebut Clinton sebagai problem kesehatan yang paling signifikan.
MENTERI Luar Negeri AS Hillary Clinton, 65, diberitakan tengah dirawat di New York-Presbyterian Hospital sejak Minggu (30/12). Istri mantan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer