Dari 10 Buku Seri SBY, Empat dapat Bintang Tiga
Selasa, 25 Januari 2011 – 18:44 WIB
![Dari 10 Buku Seri SBY, Empat dapat Bintang Tiga](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Dari 10 Buku Seri SBY, Empat dapat Bintang Tiga
Panitia tim penilai antara lain terdiri dari para ahli yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Herbarium Bogorience, SMK 8 Jakarta dan juga dibantu beberapa ahli bidang materi pendidikan kewarganegaraan. “Jadi kami terlepas dari kepentingan apakah buku ini nantinya akan diperbanyak atau tidak. Kami hanya melakukan penilaian dengan meloloskannya jika layak, lalu memberi kategori berdasarkan bintang,” bebernya.
Diah menambahkan mengenai butir instrumen penilaian buku pengayaan, antara lain meliputi komponen kelayakan materi, komponen kelayakan penyajian, komponen kelayakan bahasa, dan komponen kelayakan grafika. Dikatakan, masing-masing komponen itu memiliki skor yang akan menentukan layak tidaknya buku tersebut. Buku yang dinyatakan tidak layak jika total skor dari komponen itu kurang dari 100.
Sedang buku dengan skor di atas 140 diberi tanda bintang tiga (sangat bagus), skor 122-140 diberi tanda bintang dua (bagus), dan antara 100 – 122 diberi tanda bintang satu (cukup). “Dari 10 buku SBY ini, di antaranya 4 buku dinyatakan berbintang tiga, selanjutnya 3 buku dinyatakan berbintang dua dan 3 buku sisanya berbintang satu,” imbuh Diah. (cha/jpnn)
JAKARTA—Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Diah Harianti mengungkapkan, pihaknya hanya sebatas melakukan penilaian terhadap buku-buku
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Ada Pesan Khusus Rektor Ma’mun Murod
- Bea Cukai Beri Pengetahuan Kepabeanan Kepada Pelajar dan Mahasiswa Lewat Kegiatan Ini
- Banyak Siswa Gagal Daftar SNBP, DPR: Jangan Memupus Mimpi Anak-Anak
- Universitas Terbuka Siapkan Para Peneliti Muda untuk Memperkuat Riset
- Mendikdasmen Pastikan TPG Langsung Ditransfer ke Rekening Guru
- Lulus Sidang Promosi, Endang Tirtana Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ