Dari Ancaman Tidur di Toilet hingga Pesta Timpuk Salju
Selasa, 30 April 2013 – 02:38 WIB

BERBAKAT: Shihab Imam Muttaqin ditemani ayah dan ibunya di rumahnya di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. FOTO: IBNU YUNIANTO/JAWA POS/JPNN
Predikat Dai Cilik hingga kini tetap melekat meski pada 2009 Shihab juga pernah mengikuti kontes menyanyi Idola Cilik di RCTI. Walaupun tereliminasi di babak 36 besar, hingga kini Shihab masih kerap mendapat undangan menyanyi di beberapa acara di sekitar Jawa Tengah dan Jogjakarta. Bintangnya semakin bersinar ketika pada akhir 2009 dia terpilih menjadi pemain utama CCST. Shihab ditunjuk lewat audisi yang digelar di sekolahnya.
"Awalnya yang ikut audisi hanya 20 siswa-siswi yang ikut ekstrakurikuler teater di sekolah. Namun, saya dipaksa ikut oleh guru. Karena hanya disuruh baca skrip, ya sudah saya ikut. Seminggu kemudian ditelepon produser, disuruh latihan lagi di Jogja," kata Shihab di ruang tamu rumahnya yang sederhana.
Bersama lima remaja lain yang juga terpilih dalam audisi di Muntilan dan Jogjakarta, Shihab memang belajar seni peran kepada seorang alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta. Selama setahun lebih Shihab harus bolak-balik seminggu dua kali ke Jogja. Mulai materi reading, menghafalkan skrip, hingga penjiwaan setiap scene. Ketika itu, Shihab sudah diplot memerankan Agus, tokoh utama di CCST.
Sampai akhirnya, pada Maret 2011, Shihab dan teman-temannya menjalani syuting sebulan penuh di Muntilan dan di kawasan lereng Gunung Merapi. "Syuting tiga hari pertama full berendam di kali. Setiap malam pasti muntah-muntah karena masuk angin," kenangnya, lantas tertawa.
Seperti tokoh yang dia perankan di film Cita-citaku Setinggi Tanah (CCST), aktor cilik berbakat Shihab Imam Muttaqin tak pernah memimpikan film pertamanya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu