Dari Ancaman Tidur di Toilet hingga Pesta Timpuk Salju

Dari Ancaman Tidur di Toilet hingga Pesta Timpuk Salju
BERBAKAT: Shihab Imam Muttaqin ditemani ayah dan ibunya di rumahnya di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. FOTO: IBNU YUNIANTO/JAWA POS/JPNN
 

Selesai syuting, Shihab ikut ujian di sekolahnya. Seperti yang sudah dia duga, ranking-nya melorot tajam dari peringkat kedua menjadi urutan kesembilan. Namun, kesedihannya tak berlangsung lama karena CCST akhirnya tayang di bioskop serta mendapat sejumlah nominasi di pergelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2012 di Jogjakarta.

 

Dalam film pertamanya itu, Shihab langsung mendapat nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2012, bersaing dengan aktor-aktor senior Donny Damara, Reza Rahardian, dan Tio Pakusadewo. Duduk di barisan depan bersama artis-artis tenar yang selama ini hanya dilihatnya di layar perak maupun layar TV, Shihab langsung ciut nyali.

 

"Saya ingat betul, aktor senior Slamet Rahardjo Djarot yang membacakan nominasi berkata di podium, Muhammad Shihab Imam Muttaqin iki sopo" Anak desa mana?" kata Shihab, lantas tergelak. Nyatanya, Piala Citra memang jatuh ke tangan Donny Damara yang aktingnya sebagai waria di film Lovely Man memang ciamik. Belakangan, Shihab mendapat Piala Maya dalam kategori aktor cilik terbaik.

 

Pada Maret 2013, CCST garapan sutradara Eugene Panji itu lolos screening di Festival Film Berlin (Berlinale) bersama film Something in The Way karya Teddy Soeriaatmadja. Namun, produsernya kesulitan mengupayakan biaya akomodasi dan tiket ke Berlin.

Seperti tokoh yang dia perankan di film Cita-citaku Setinggi Tanah (CCST), aktor cilik berbakat Shihab Imam Muttaqin tak pernah memimpikan film pertamanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News