Dari Atap Rumah Warga Melihat Korban Melambaikan Tangan Minta Tolong Saat Terseret Banjir

Dari Atap Rumah Warga Melihat Korban Melambaikan Tangan Minta Tolong Saat Terseret Banjir
Kondisi banjir di Kalimantan Selatan. Foto: Antara/ist

Menurut informasi warga, malam itu sekitar 22.00 banjir tiba-tiba menerjang Desa Hantakan, banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.

"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin)," ujar seorang wanita dengan bayinya dipengungsian.

Terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak-poranda; fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing.

Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut, sementara warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.

Banyak anak-anak, wanita dan usia renta yang membutuhkan logistik.

Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 meter dari kampung.

"Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya logistik sangat diperlukan," ujar Plt Kepala Desa Sri Winda.

"Masih memerlukan bantuan, terutama beras, mie instan, perlengkapan bayi sama air bersih. Kalaunya untuk pakaian mulai mencukupi, pakaian dalam saat ini sangat dibutuhkan terutama wanita," tambah Datu Manggasang. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Pascabanjir besar sejak Senin (11/1) lalu, warga menemukan lima mayat. Diperkirakan masih ada puluhan orang yang masih hilang.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News