Dari Autogate hingga Golden Visa, Sahroni Sebut Inovasi Ditjen Imigrasi Luar Biasa

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyorot pencapaian Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi setahun terakhir, bertepatan dengan momentum Hari Bhakti ke-74 Imigrasi pada hari ini, Jumat (26/1).
Selain mengucapkan selamat? Hari Bhakti Imigrasi, Sahroni juga mengapresiasi berbagai pencapaian dari Ditjen Imigrasi yang sangat inovatif.
"Seperti pengoperasian 78 autogate di Jakarta dan Bali, kemudahan paspor ibadah haji dan umrah, hingga kebijakan golden visa," kata Sahroni dalam siaran pers di Jakarta.
Sahroni lantas menyinggung soal iinovasi penerbitan golden visa yang menurutnya sangat memudahkan Warga Negara Asing (WNA) untuk berinvestasi di Indonesia.
"Dari sekian banyak kinerja hebat imigrasi, yang paling top itu kebijakan golden visa," ucap legislator dari Partai NasDem itu.
Menurut dia, adanya golden visa akan memudahkan dan memotong berbagai kerumitan birokrasi bagi WNA yang mau menanam modalnya di tanah air.
"Ini bagus sekali demi meningkatkan penerimaan investasi kita,” sambungnya.
Sahroni juga memuji inovasi lain, seperti pengoperasian autogate di Jakarta dan Bali, dan pembuatan paspor bagi jemaah umrah yang tidak lagi membutuhkan surat rekomendasi.
Wakil ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai inovasi Ditjen Imigrasi luar biasa. Dari autogate hingga golden visa.
- Langkah Andhika Satya Pangarso Diharapkan Menginspirasi Anak Muda
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri
- Anggap Sumut Darurat Narkoba, Sahroni Minta Polda hingga BNN Kerja Sama
- Pegawai Imigrasi Diduga Selingkuh, Tak Terima Dilabrak Istri Sah, Lalu Menabrak
- Labrak Suami yang Diduga Selingkuh, Wanita Ini Malah Ditabrak, Pegawai Imigrasi Terlibat
- Dukung Kolaborasi Kementerian Imipas-Polri Berantas Narkoba di Lapas, Sahroni: Perlu Gebrakan!