Dari Balik Sel Tahanan, Si Janda Cantik Ini Tetap Tebar Senyuman
Penyesalan menjadi penghuni penjara juga tak terlihat jelas di wajah warga Jalan Diponegoro, Kuala Pembuang, Seruyan tersebut.
Bahkan saat penulis berusaha mengabadikan gambar dirinya melalui kamera. Bukannya malu atau menghindar, ia justru bergaya layaknya seorang model.
Menurut pengakuan Ayu, pertama kali menjadi pengedar pil koplo (sebutan obat daftar G) bermula dari ajakan teman.
“Setelah teman saya itu menikah, maka saya yang melanjutkan bisnisnya. Saya ambil barang dari Sampit,” ujarnya Ayu.
Sekali mengambil barang (zenith), Ayu mengaku mendapat pasokan 65 boks. Hanya saja saat tertangkap di Pasar Kuala Pembuang, cuma ada lima boks saja.
“Yang lainnya sudah habis saya jual. Saya harus kerja seperti ini demi menghidupi kedua anak saya, karena sudah cerai dengan suami,” kata Ayu dengan nada pelan.
Saat ini, status Ayu sudah menjadi terdakwa. Hal itu tidak terlepas dari akibat tergiur keuntungan menjual zenith. Bahkan ia rasa cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.
Satu boks zenith ia beli seharga Rp220 ribu yang kemudian dijual kembali per boksnya Rp400 ribu.
AYU Wulandari tetap ceria. Tak sedikit pun tegang atau takut di wajah janda dua anak ini. Dari balik sel tahanan Pengadilan Negeri (PN) Sampit,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408