Dari Belgia ke Mana
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Pernah ada heboh kecil dua bulan lalu. Saya menahan diri untuk ikut nimbrung.
Biarlah emosi turun dulu: BUMN akan membeli peternakan sapi di Belgia. Itu untuk mengatasi kekurangan daging di dalam negeri.
Rupanya memang ada pemikiran itu. Hanya saja, tentu, maksudnya tidak di Belgia. Kalau pun ada peternakan besar di sana apakah bisa dibeli. Lalu, apakah fisibel –terutama karena jaraknya.
Pemikiran membeli peternakan di luar negeri itu sendiri sangat baik. Terutama setelah berbagai upaya di dalam negeri tidak kunjung berhasil. Di pemerintahan siapa saja. Pun di pemerintahan kedua Pak Jokowi ini.
Selalu saja impor daging tidak pernah bisa ditekan. Dan selalu pula harga daging jadi isu politik. Tak ada bedanya dengan harga cabai, bawang, kedelai, jagung, dan apa saja.
Persoalan dasarnya adalah: 1) biaya memelihara sapi di dalam negeri sudah terlalu mahal. 2) Terutama akibat harga pakan yang mahal.
Upaya apa pun tidak akan berhasil kalau tidak bisa menjawab dua masalah dasar itu.
Menteri pertanian sejago apa pun tidak akan sukses kalau tidak bisa mencari jalan keluar dua persoalan dasar itu. Seminar berapa ribu kali pun akan mentok di dua persoalan itu.