Dari Holiday Inn, Anggur Merah Meggy Z. Mengalun
Selasa, 30 September 2008 – 04:48 WIB
![Dari Holiday Inn, Anggur Merah Meggy Z. Mengalun](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir30092008/img3009200876721.jpg)
Faisol, sopir taksi di Jeddah, asalnya dari Makassar.
Yang paling mudah mengenali TKW atau bukan adalah saat menjelang dan usai salat jamaah. Baik di Masjidilharam, Makkah, maupun di Masjid Nabawi, Madinah. Saat pergi ke dua masjid itu, biasanya keluarga Arab membawa bekal. Minimal bawa halbeh (roti khas Arab). Setelah salat, mereka tidak bergegas kembali ke hotel. Melainkan, leyeh-leyeh di lantai halaman luar masjid yang sangat bersih.
Saat santap makan bareng itu, mereka membentuk lingkaran dengan santapan ditaruh di tengah. Di luar lingkaran tersebut hampir selalu ada seorang wanita sendirian. Wanita itu pasti TKW.
Saat keluarga majikan santap bareng sambil ngobrol, dia bengong di luar lingkaran. Kalau kebetulan keluarga majikan baik hati, TKW itu diberi santapan juga. Tapi, posisinya tetap di luar lingkaran! Wajah para TKW itu tampak sendu. Tak ada guratan kebahagiaan di langit wajahnya.
Di Arab, gerak dan langkah wanita memang tak sebebas kaum lelaki. Tak terkecuali wanita Arab sendiri. ’’Mereka (para TKW) umumnya jarang bisa umrah seperti yang pria,’’ ungkap seorang pegawai perusahaan perwakilan Indonesia di Jeddah.
Para TKW itu paling banter hanya bisa salat berjamaah di Masjidilharam (Makkah) dan Nabawi (Madinah). ’’Kecuali mereka mendapat liburan yang cukup dan ada teman pria yang sanggup mendampingi ke Makkah, maka dia akan bisa umrah,’’ jelas wanita yang enggan namanya disebutkan itu.
Yang paling berat jika para TKW tersebut ditempatkan di rumah majikan yang jauh dari kota alias di desa. ’’Porsi kerja mereka pasti lebih berat,’’ tegas wanita berjilbab itu.
Selain mengurusi rumah majikan, tak jarang mereka harus mencuci mobil dan menggembala ternak. ’’Mereka hanya istirahat kalau lelah bekerja,’’ katanya. (el)
Arab Saudi merupakan salah satu tujuan favorit para pekerja migran Indonesia. Terutama bagi yang muslim. Sambil bekerja, mereka berharap berkesempatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah