Dari Jazirah Arab sampai Ujung Eropa, Erdogan Punya Musuh di Mana-Mana

Erdogan juga bisa mengandalkan Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga Turki. Tiongkok yang turut menyediakan bantuan likuiditas besar saat Turki melawan dampak pandemi virus corona juga dipandang Turki sebagai sekutu alternatif untuk tak tergantung kepada Eropa dan AS.
Sebaliknya dalam kerangka Prakarsa Sabuk dan Jalan, Tiongkok bisa memanfaatkan Turki sebagai jembatan ke Timur Tengah, Kaukasus selatan, Mediterania Timur dan Eropa. Turki juga membuat Tiongkok bisa meredam tekanan dunia Islam dan negara-negara berumpun Turki di sepanjang Asia Tengah dalam tuduhan persekusi minoritas Uighur di Xinjiang.
Kartu-kartu ini dengan nyaman dimainkan Erdogan sehingga makin percaya diri dan kian berani melawan siapa pun. Dia acap memanfaatkan kerangka memimpin dunia Islam yang sering tidak sejalan dengan kekuatan-kekuatan besar Arab seperti Mesir dan Saudi.
Intinya, Erdogan terus memperbanyak sekutu namun saat bersamaan juga memperbanyak musuh.
Tetapi sejarah mencatat, terlalu banyak memupuk musuh dan membuka front sering menjadi awal dari keterpurukan. (ant/jpnn)
Beberapa tahun terakhir Erdogan melancarkan kebijakan luar negeri agresif yang membuatnya punya musuh baru di mana-mana
Redaktur & Reporter : Adil
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Pengusaha Diaspora Harap Iklim Usaha di Bawah Kepemimpinan Prabowo Baik
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta