Dari Kakek Sampai Cucu, Mengalirlah Darah Bonek...
Minggu, 16 Juli 2017 – 15:38 WIB

Taufiq mengajak istri dan anaknya mendukung Persebaya di tribun Gelora Bung Tomo, Surabaya. Foto: Ahmad Khusaini/Jawa Pos
Dia tidak mempermasalahkan jika anaknya belum paham betul tentang Persebaya. Yang terpenting, bagi dia, lambat laun sang anak bisa mencintai Persebaya seperti dirinya. ’’Masih umur enam tahun, belum mengerti sepak bola. Tapi, dia sudah bisa nyanyi chant dan anthem-nya,’’ terangnya.
Ivan berharap manajemen Persebaya terus mempertahankan hiburan di luar sepak bola tersebut. Itulah yang bisa membuat stadion atau pertandingan sepak bola menjadi destinasi wisata keluarga ke depan. ’’Bisa ada regenerasi yang baik juga. Anak-anak ini kan nantinya meneruskan bapak-bapaknya jadi Bonek. Otomatis dengan sajian yang baik, mereka tumbuh jadi suporter yang baik dan tidak anarkistis lagi,’’ ungkapnya. (rid/c19/ady)
Persebaya Surabaya sudah menjadi identitas dan kebanggaan, bukan sekadar sebuah klub sepak bola. Tidak hanya buat warga Surabaya, melainkan untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sopir Adu Banteng dengan Bus Rombongan Bonek Akhirnya Tewas
- Polisi Tes Urine Sopir BR-V Tabrak Bus Bonek di Tol Pekalongan
- 21 Tembakan Mewarnai Pertarungan Persija Vs Persebaya di GBK
- Bus Rombongan Bonek Kecelakaan vs Mobil Lawan Arah di Tol Pekalongan, 1 Orang Tewas
- Liga 1: Menjelang Hadapi Persija, Persebaya Fokus Mematangkan Aspek Fisik dan Taktik
- Begini Siasat Pelatih Persebaya Menyambut Libur Lebaran