Dari Keluarga Sederhana, Kuliah Tak Minta Orang Tua
Minggu, 07 April 2013 – 10:10 WIB
Menurut Rina, Wiwin menyukai ilmu hukum karena terinspirasi salah seorang tokoh Pasarwajo yang pernah menjabat gubernur Sultra, yakni Ali Mazi. Di mata Wiwin, Ali Mazi adalah seorang pakar hukum yang berani dari Kabupaten Buton.
Di fakultas hukum, Wiwin pernah menjabat ketua Lembaga Pers Mahasiswa Hukum Unhas (LPMH-UH). Sejak menjadi mahasiswa, Wiwin juga dikenal aktif dalam gerakan antikorupsi. Karena aktif di berbagai organisasi, dia baru menamatkan pendidikan S-1 di FH Unhas pada 2010.
Ketertarikan Wiwin terhadap ilmu hukum tidak cukup dengan mendapat gelar S-1. Pada 2011, dia kembali melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Hukum Unhas. Baru pada 2012 Wiwin mengadu nasib di Jakarta dengan ikut tes sebagai petugas administrasi di KPK.
"Awalnya, kami tidak tahu dia ke Jakarta untuk mengikuti tes di KPK. Dia hanya menelepon memberi kabar kepada keluarga untuk didoakan karena akan mengikuti tes wawancara di KPK. Dia bilang ikut tes di KPK setelah dapat rekomendasi dari kampus," ungkap Rina.
Nama Wiwin Suwandi mencuat setelah Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dirinya sebagai pembocor sprindik Anas Urbaningrum.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala