Dari Klaster Temboro Lumayan Banyak, Pasien 81 Suami Sayang Istri
Pasien Nomor 71, wanita 18 tahun, merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang merupakan santri di Temboro.
Pasien ke- 72 juga wanita 40 tahun, warga Bandarlampung, yang tidak ada riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien COVID-19 sebelumnya.
Namun ada penyakit penyerta kebocoran lambung, sesak napas, hipertensi dan diabetes melitus. Saat ini dia diirawat di RSUDAM.
Selanjutnya, pasien ke-73, seorang laki-laki umur 54 tahun, warga Bandarlampung, yang tidak ada riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien sebelumnya, tetapi memiliki riwayat penyakit paru-paru, bronco pneumonia.
"Pasien ini telah meninggal pada 11 Mei 2020 lalu dengan hasil pemeriksaan uji swab positif COVID-19. Jadi tambahan meninggal dengan konfirmasi positif di Lampung ada enam dengan ini," kata dia.
Pasien ke-74, yaitu seorang laki-laki umur 32 tahun, warga Lampumg Tengah, merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang berubah status karena hasil uji swabnya positif.
Kondisi pasien itu saat ini baik dan sedang dirawat di RS Demang Sepulau Raya.
Pasien konfirmasi positif ke-75, laki-laki dengan OTG usia 21 tahun, memiliki riwayat perjalanan dari Temboro, warga Lampung Tengah.
Terjadi lonjakan jumlah positif COVID-19, beberapa di antaranya ada kaitan dengan Klaster Temboro, Magetan, Jatim.
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Polda Lampung Ungkap Hasil Forensik Peluru yang Menewaskan 3 Polisi di Lokasi Sabung Ayam
- Kopda Basar Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Peltu Lubis Berjudi
- Ini Kata Komnas HAM soal Kasus 3 Polisi Diduga Ditembak Oknum TNI
- Kapolda Bilang Isu Setoran Judi Sabung Ayam Hanya Asumsi tanpa Bukti
- Kapolri & Panglima TNI Sepakat Usut Kasus Tentara Tembak 3 Polisi, Ada Brigjen Diutus ke Lampung