Dari Makkah Sampai Bandung, Umat Islam Sambut Ramadan di Tengah Pandemi
Kerugian ekonomi di tengah Ramadan
Photo: Rika mengatakan restoran milik keluarganya yang sudah berjalan selama 40 tahun akan mengalami penurunan penjualan. (Koleksi pribadi)
Menjelang Maghrib, umat Muslim di banyak negara biasanya memadati jalanan untuk membeli makanan.
Namum Menteri Agama RI, Fachrul Razi telah mengimbau warga Indonesia untuk menggelar aktivitas Ramadan di rumah masing-masing, sesuai aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diterapkan sejumlah pemerintah daerah.
Rika Shears, yang keluarganya memiliki restoran di kawasan Punclut, Jawa Barat, mengatakan peraturan pembatasan jarak dan kegiatan warga akan berdampak pada bisnis keluarganya.
Restoran milik keluarganya, Mumunggang Ibu Mimih, sudah berjalan 40 tahun.
Photo: Rumah makan khas Sunda, Mumunggang Ibu Mimih sebelum pandemi virus corona biasanya selalu ramai. (Koleksi pribadi)
"Sejak pertengahan Maret, restoran keluarga saya sudah sepi. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya karena restoran ini berlokasi di tempat yang populer" katanya.
"Prediksi saya, kami akan kehilangan 50 persen pendapatan, terutama di bulan Ramadan. Kondisinya sepi dan berbeda sejak aturan diam di rumah."
Pandemi virus corona akan mengubah perayaan bulan Ramadan bagi 1,8 miliar umat Islam di seluruh dunia
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara