Dari Muslim Aborigin Sampai Etnis Minoritas, Begini Potret Komunitas Umat Islam di Australia

Namun bahkan dalam komunitas Muslim sendiri, ketegangan akibat konflik etnis dan agama dari negara asal masih menghantui.
Walau perpecahan antara Sunni dan Shia menurut catatan sejarah telah menimbulkan banyak konflik, dr Halim mengatakan keduanya "tidak jauh berbeda dalam hal kepercayaan atau ibadah".
"Ada perbedaan di kalangan Sunni yang sama besarnya dengan perbedaan antara Sunni dan Syiah," katanya.
Menurutnya, perpecahan Sunni-Shia terjadi akibat perdebatan pemimpin pengganti nabi Muhammad setelah meninggal dunia. Inilah mengapa alasannya lebih bersifat politik daripada agama.
Muslim Shia percaya bahwa nabi Muhammad memilih Ali, menantu dan sepupunya serta keturunannya dipilih sebagai penerus, sementara Sunni percaya bahwa sahabat nabi Muhammad adalah penerus yang sah.
Walau pengajaran ini berdasarkan pada kitab suci Al Quran, interpretasi yang berbeda kadang menimbulkan konflik.
Di Afghanistan, etnis minoritas Hazara, yang didominasi kalangan Shia, sering dianiaya oleh Taliban, yang adalah Muslim Sunni.
Banyak pengikut dua aliran ini pindah ke Australia sejak tahun 2001 ketika penyerbuan Amerika Serikat di Afghanistan terjadi.
Walau hampir dua pertiga penganut Islam di Australia datang dari Asia, Islam masih disalahpahami sebagai agama
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia