Dari Muslim Aborigin Sampai Etnis Minoritas, Begini Potret Komunitas Umat Islam di Australia

Bagi Jessica Swann, warga Australia yang mualaf, ajaran Sufi adalah yang paling cocok.
Jessica yang adalah lulusan S3 menyebut dirinya "pencari kebenaran" dan mengatakan bahwa dengan mengikuti kepercayaan Muslim, ia "masih Jess yang seperti dulu", dengan "kepercayaan yang berkembang".
Jessica yang berusia 47 tahun mualaf 17 tahun yang lalu setelah pindah ke Bahrain untuk urusan pekerjaan.
Ia tertarik untuk mendalami ajaran Islam setelah muncul serangan media terhadap Muslim setelah kejadian 11 September.
Jessica meninggalkan kehidupannya di Australia, berpisah dengan tunangannya, dan mulai "mencari Tuhan".
Ia tidak pernah mempertanyakan keberadaan Tuhan, namun rindu memahami apa arti keberadaan Tuhan baginya, dan Islam, khususnya pengajaran Sufi, adalah yang paling masuk akal baginya.
"Saya tidak lari dari apapun, tidak mualaf ataupun kembali. Saya berkembang dalam sebuah perjalanan kerohanian yang menuntun pada Islam," katanya.
Walau demikian, perjalanannya sebagai seorang Muslim kian berbatu, bagaikan "keluar dari cangkang" menuju dunia luar.
Walau hampir dua pertiga penganut Islam di Australia datang dari Asia, Islam masih disalahpahami sebagai agama
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya