Dari Peluncuran Buku Koruptor Go To Hell Karya Bibit Samad Riyanto
Kasus Antasari Jadi Momentum Serang KPK
Sabtu, 19 Desember 2009 – 00:47 WIB
Seperempat jam berselang. Sosok yang ditunggu muncul. Mengenakan kemeja panjang berdasi dibalut jaket cokelat muda, Bibit terlihat segar. Dia melambaikan kedua tangan kepada seluruh tamu undangan malam itu. Mereka bertepuk tangan menyambut "bintang" malam itu.
Pria yang dituakan di KPK tersebut lantas duduk di kursi paling depan. Satu kelompok dengan tokoh-tokoh senior yang hadir malam itu. Yaitu, mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie, ekonom Sri-Edi Swasono, Adnan Buyung Nasution, Plt Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, dan penasihat hukum yang setia mendampingi selama beperkara, Achmad Rivai. Istri Bibit, Titiek Sugiharti, anak, beserta cucunya juga hadir dalam peluncuran itu.
Sejurus kemudian, puluhan tamu merangsek ke deretan kursi yang ditempati Bibit. Mereka menodong Bibit agar bersedia membubuhkan tanda tangan di sampul halaman buku barunya itu. Dia pun melayani semua permintaan tamunya dengan senang hati. "Waktu mau berangkat ke sini, saya tak menyangka akan ada penyambutan semeriah ini. Saya sangat berterima kasih," tutur Bibit.
Orang-orang sudah menunggu-nunggu peluncuran buku itu. Maklum, sang penulisnya adalah pelaku langsung dalam proses pemberantasan korupsi. Penulisan buku itu dicicil sejak dua tahun lalu. Sejak dia kali pertama menjabat di lembaga antikorupsi tersebut. Setiap ada waktu luang, dia membuka laptop dan menuliskan buah pikirannya itu. Penyelesaiannya makin dikebut saat dia jeda memimpin lembaga karena berstatus nonaktif. "Waktu nonaktif lalu, saya juga rajin menulis. Yang pasti, saya bicara apa adanya," terang pria kelahiran Kediri tersebut. Untuk mengeditnya, dia dibantu seorang wartawan senior Nurlis E. Meuko
Setelah aktif lagi sebagai wakil ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Bibit Samad Riyanto menerbitkan sebuah buku berisi pengalaman empirik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408