Dari Peluncuran Buku Koruptor Go To Hell Karya Bibit Samad Riyanto
Kasus Antasari Jadi Momentum Serang KPK
Sabtu, 19 Desember 2009 – 00:47 WIB
Dalam buku tersebut, Bibit membeber panjang lebar soal pemberantasan korupsi di tanah air. Sebagian isi buku itu adalah pengalaman pribadi selama berkarir sebagai penegak hukum. Mulai tiga puluh tahun menjadi polisi hingga dua tahun terakhir menjabat di KPK. Di bab-bab awal dia menceritakan bagaimana hebatnya serangan balik koruptor yang belakangan membikin gonjang-ganjing KPK. Yang paling fenomenal, kriminalisasi yang menyeret dia dan koleganya, Chandra Marta Hamzah, beberapa waktu lalu.
Bibit mengakui, setelah penangkapan Antasari Azhar terkait kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, ada kecenderungan untuk menyeret pimpinan KPK lain ke dalam pusaran kasus yang sama. "Boleh jadi momentum Antasari inilah yang digunakan koruptor untuk melancarkan serangan balik kepada KPK," ujar Bibit.
Benih-benih serangan itu perlahan tampak saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Komisi III DPR. Beberapa anggota komisi yang membidangi hukum itu mempersoalkan kesahihan keputusan yang diambil pimpinan KPK apabila jumlahnya tak lengkap lima orang. Tembakan bertubi-tubi belakangan bermunculan. Mulai polemik kasus penyadapan Rani Juliani-Nasrudin yang sempat dipersoalkan kepolisian. "Penyadapan (Rani-Nasrudin) ini perintah Antasari yang belakangan diingkari sendiri," ujar Bibit dalam bukunya.
Yang itu juga sudah menyeret-nyeret salah seorang pimpinan KPK. Hingga titik klimaksnya, kepolisian menetapkan Bibit dan Chandra sebagai tersangka dengan tudingan berubah-ubah, penyalahgunaan kewenangan, penyuapan, kemudian berubah lagi menjadi pemerasan. Objek tuduhannya tetap sama, terkait pencekalan bos PT Masaro Anggoro Widjojo.
Setelah aktif lagi sebagai wakil ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Bibit Samad Riyanto menerbitkan sebuah buku berisi pengalaman empirik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408