Dari Pinisiq hingga Phinisi
![Dari Pinisiq hingga Phinisi](https://cloud.jpnn.com/photo/beritafoto/watermark/20160907_130134/130134_695679_Pinisi_Pusaka_Indonesia_Tawakkal_Basri_Fajar(2).jpg)
Bila tak keliru menyimak, lebih kurang begitulah paparan yang disampaikan ilmuwan Jerman tersebut dalam seminar Membedah Sejarah Armada Nusantara yang dihelat Kemenko Maritim, di Museum Bahari, Jakarta, 25 November 2016.
Masuk akal. Menelannya mentah-mentah? Nanti dulu.
Sejauh mana akurasi kajian ilmuwan Barat tersebut? Mengingat ada ritual adat mengiringi pembuatan dan pelayaran Pinisi.
Dari sudut ilmu pengetahuan, adat harus punya logika, yakni ilmu untuk mengolah ilmu. Analisa. Adat Barat dianalisis dengan logika Barat.
Dalam ilmu Barat, logika berasal dari kata logos yang artinya akal. Dan adat, bukan sekadar akal. Lebih dari itu ia juga perasaan yang melahirkan budi. Akal budi.
Bukannya tak mengindahkan ilmu Barat. Logika Barat tentu perlu dipahami untuk memahami adat dunia.
Tapi, sejauh mana logika Barat--satu contoh--bisa menjabarkan kemampuan pelaut Bugis yang lihai mendeteksi angin hanya dengan daun telinga? (wow/jpnn)
BERDASARKAN penelitian Antropolog Jerman Horst H Liebner, sejarah kapal Pinisi bermula pada Abad 19. Apa betul?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fenomena Darah Salju Picu Kekhawatiran, Ilmuwan: Ini Lingkaran Setan
- UPI YAI Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional Akademisi dari 18 Negara Asia Afrika
- Peneliti Inggris Sebut COVID-19 Kemungkinan Sudah Menyebar Jauh Sebelum Wabah Wuhan
- Pengamat Sebut Banyak Periset Ketakutan Melakukan Penelitian Eksploratif dan Bebas
- Kemenristek dan Kemendikbud Digabung, Begini Nasib Vaksin Merah Putih...
- Penampakan Kecoak Laut Raksasa