Dari 'Polar Light' Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika

Rhiana Jenkins tadinya bekerja sebagai guru di Wilayah Utara Australia ketika ia memutuskan untuk mengejar mimpinya, yakni hidup di Antartika.
Delapan tahun kemudian, ia tiba di benua terdingin, terkering dan paling berangin di dunia, dengan sebuah koper penuh kostum.
Rhiana menghabiskan satu tahun untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga dan petugas medis di fasilitas penelitian Antartika milik Selandia Baru, yakni ‘Scott Base’ atau stasiun ‘Scott’.
Ada 42 stasiun di Antartika yang dioperasikan oleh 30 negara, termasuk Australia.
Rhiana bergabung dengan tim inti stasiun ‘Scott’ pada bulan September 2013, di akhir musim dingin di benua itu.
"Di musim dingin, tak banyak kegiatan penelitian yang dilakukan. Tim inti membuat stasiun terus beroperasi dan membuat sesuatu tetap hangat, sehingga semuanya berjalan dan siap untuk musim panas," jelasnya.
Musim dingin di Antartika bisa sangat terisolasi, dengan jumlah penduduk benua itu turun ke sekitar 1.000 orang pada bulan Juni.
Rhiana Jenkins tadinya bekerja sebagai guru di Wilayah Utara Australia ketika ia memutuskan untuk mengejar mimpinya, yakni hidup di Antartika.Delapan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia