Dari 'Polar Light' Ke Penguin, Inilah Pengalaman Guru Australia Hidup di Antartika

Saat cuaca menghangat, semakin banyak hewan mendekati daratan dan lautan di sekitar stasiun ‘Scott’.
"Saya punya banyak pengalaman dengan satwa liar. Saya pikir kami mengalami tahun yang beruntung karena bongkahan es pecah tepat di depan stasiun, dan itu memunculkan paus," kisahnya.
Rhiana mengatakan, menonton paus melompat dan diberi makan di dekat stasiunnya adalah salah satu "pengalaman favorit"-nya di Antartika.
Ia juga menghabiskan tiga hari di ‘Cape Bird’, tempat di mana ia duduk di pantai, di antara ribuan penguin ‘Adelie’.
"Ada anak ayam yang cukup besar datang dan berkokok ke arahku. Itu luar biasa juga," tuturnya.
Saat musim panas telah selesai, suhu kembali turun secara dramatis dan Rhiana menemukan dirinya berada di ‘putaran tikus’.
"Itulah saat di mana Anda pergi berkeliling dan menutup pintu sendiri. Itu sangat menyenangkan karena tenang, dan Anda bisa bekerja sendiri dalam damai,” tutur Rhiana.
Ia awalnya mengira, matahari terbit lebih awal, tapi kemudian ia menyadari hal itu adalah fenomena cahaya alami, yang disebut Aurora Australis.
Rhiana Jenkins tadinya bekerja sebagai guru di Wilayah Utara Australia ketika ia memutuskan untuk mengejar mimpinya, yakni hidup di Antartika.Delapan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia